Mahasiswa akademis VS aktivis

                Mahasiswa menjadikan hal yang tidak bisa menjadi bisa baik itu dalam sebuah pergerakan yang turun ke jalan dengan mengekspresikan masyarakat umum, dalam roda kehidupan kampus, mahasiswa di bedakan menjadi tiga golongan yaitu aktivis, akademis dan hedonis, para mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia aktivis sangat menjunjung apa yang di sebut dengan idealisme dengan visi dan misi bendera-nya, sehingga sangat rentan dengan namanya pergerakan yang turun ke jalan layaknya apa yang kita lihat dan kita baca dari media massa dan televisi, akan tetapi semua itu tidak dapat di salahkan karena tanpa adanya mereka semua dorongan untuk berubah tidak akan ada karena negeri kita Indonesia tidak akan berubah dengan belaian manis,
sedangkan mahasiswa yang berada dalam lingkaran akademis sangat di pandang tinggi  di mata kampus karena dengan nilai yang sangat memuaskan dan sangat rajin sehingga tidak dipungkiri lagi bahwa mahasiswa akademis sangat mendapat perhatian lebih dari aktivis yang jarang sekali masuk dan selalu  membuat onar, lain lagi dengan mahasiswa Hedonis ia lebih sering menyendiri dan tidak tampak dalam publik sehingga orang-orang sering mengatakan mereka layaknya hidup dalam jiwa tidak hidup dalam nyata, dalam prestasi baik itu akademis dan non akademis juga tidak memiliki nama yang berpengaruh besar dan mereka hanya meramaikan kampus layaknya pelajar biasa.

                 Mahasiswa aktivis sering sekali telat dalam studi akademis sedangkan mahasiswa akademis selalu kejar target dan selalu di depan mahasiswa aktivis akan tetapi tidak sedikit pula mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia aktivis sukses dalam akademis dan kehidupan setelah kuliah, bahkan sebaliknya terkadang mahasiswa akademis ada yang lulus dengan nilai standar bahkan di bawah para mahasiswa aktivis, jikalau mahasiswa di katakan aktivis tapi gagal dalam dunia akademis sama saja tidak menjadi mahasiswa yang kritis dalam artian kritis dalam keilmuan dan kehidupan karena ia tidak dapat menseimbangkan dunia aktivis dengan akademis sehingga menjadi mahasiswa yang kompeten dalam setiap kegiatan akademis dan non akademis.