Penjual VS Pamong praja

           Surabaya, 13 juni 2012 aku melihat pamong praja berjejer di depan Jatim Expo, sudah berkali-kali para pedagan di jalan Expo di ingatkan agar tidak berjualan di area jalan tersebut akan tetapi berulang kali juga para penjualan kembali berjualan, tidak ada habis habisnya para polisi menggusur penjual tanpa adanya pamrih bahkan kasihan, akan tetapi bagai mana lagi itulah pengahasilan mereka sehari-hari, para penjual tidak lain 80 % adalah para mahasiswa yang kuliah di IAIN Sunan Ampel, bahkan ada yang berjualan karena kebutuhan sehari-hari yang sangat sulit didapatkan, tindakan pemerintah memang tidak salah, menggusur para penjual supaya jalan yang ada dapat di gunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bahkan akibat dari penjualan tersebut tempat menjadi kotor dan keresahan warga bukan karena itu juga akan tetapi semakin ramainya para pemuda dan pemudi yang berkumpul dalam satu tempat hingga larut malam sedangkan area yang di tempati adalah area umum yang seharusnya bersih dari pandangan yang tidak senonoh, bahkan semakin larut semakin ramai tempat tersebut.

            kurang lebih 3 minggu yang lalu, aku bersama dengan teman-teman berkumpul berdiskusi di salah satu warung di pinggir jalan tersebut, selang satu jam ibu penjual berkata " Maaf ya nak ada patroli penggusuran warung harus tutup " aku pun terkejut dan sontak semuanya bergegas pergi, akan tetapi entah apa yang terjadi mobil patoli tersebut hanya berjalan dan pergi begitu saja, sehingga aku dan teman-teman hanya diam keheranan, apa yang sebenarnya terjadi kenapa hanya berpatroli akan tetapi tanpa adanya hasil yang di berikan padahal hari hari sebelumnya mereka yang melarang berjualan di area ini, atau hanya memberikan sebuah peringatan karena terlanjur larut malam baru mereka ingin menggusur para penjual, atau hanya sekedar ingin mencari nama dalam pembersihan area umum yang sudah seharusnya menjadi tempat yang dijaga dari hal-hal yang membuatnya kotor.