Get Gifs at CodemySpace.com

Senin, 18 Juni 2012

JIWA PEMUDA YANG HAUS AKAN KEBEBASAN dan FANATISME GOLONGAN


Pemuda nama yang sangat akrab di telinga masyarakat, nama tersebut dikenal dengan kehausan reaktualisasi  pemikiran dan kebiasaan yang akan menjadi sejarah di negeri ini baik itu tindakan yang mengusung perubahan secara penuh dan demokratis atau sebuah kerusakan yang akan mengantarkan negeri ini, pemuda adalah generasi yang akan menggenggam masa depan negeri ini, dalam perjalanannya sudah seharusnya para pemuda memperhatikan apa yang akan ia lakukan, bukan hanya pelampiasan nafsu yang menenangkan jiwa hanya sementara dan menderita selamanya, gambaran pemuda Indonesia sangat ironis dilihat dari fanatiknya terhadap satu golongan dan jalan yang sangat berwarna, semua ini akan mengakibatkan adanya diskriminasi terhadap satu golongan dalam satu kebenaran.


Jiwa seorang pemuda sangat haus akan amarah dan kepuasan yang tidak akan habis-habisnya, banyaknya jalan yang berwarna-warni membebaskan jiwa yang haus tersebut memilih jalannya sendiri, begitu juga cara pemikiran yang sangat sulit ditebak menjadi ciri khas jiwa para pemuda yang akan menjadi penerus kejayaan sebuah negara, dalam sebuah tindakan yang akan di berikan kepada pemuda hendaklah menjadi pertimbangan yang sangat besar, karena sebuah tekanan yang di berikan kepada para pemuda akan mengakibatkan pemberontakan bahkan tindakan tersebut bisa menjadi tindakan yang sangat berlebihan hingga aksi anarkis, aksi merusak gedung, perabotan dan membakar apa saja yang menghalangi keinginan mereka, ini semua adalah bentuk dari meletusnya emosi dan menjadi alasan dalam setiap aksi, tindakan yang menurut kita amat berlebihan dan mungkin merugikan hanya ditanggapi ringan dan hanya tawaan yang akan menjadi jawaban dari segala pertanyaan yang dilontarkan kepada mereka, sebuah aksi anarkis itu menjadi hal yang sangat wajar bagi mereka dalam menyuarakan apa yang mereka rasakan saat itu, bahkan aksi para pemuda di Universitas yang ada di Indonesia tidak kalah dengan mereka yang ada di jalanan bahkan lebih dari apa yang dibayangkan, para pemuda yang mengecam pendidikan dan mengetahui tindakan apa yang baik di lakukan dan yang di tinggalkan sekarang menjadi ancaman di masyarakat.

Golongan atau yang sering di sebut klen adalah wadah tempat berlindung para pemuda dan tempat berkumpul membangun ikatan baik itu secara emosional dan persahabatan, semua kegiatan dan hal-hal yang menjadi kebiasaan dalam golongan tersebut akan menjadi dasar doktrin jalan pemikiran para pemuda, sebuah golongan dapat membentuk alur pemikiran yang sangat mengerikan dalam otak pemuda yang mengakibatkannya memihak kepada satu kubu atau satu kebenaran, bahkan adanya sebuah fanatisme golongan dapat mengakibatkan kebencian antar golongan yang diakhiri dengan bentroknya satu golongan dengan yang lain, dari hal yang amat kecil akan menjadi besar dengan adanya caci maki antar dua golongan dan saling salah menyalahkan, bahkan hingga adanya aksi bunuh membunuh yang mencoreng nama baik pemuda sebagai penerus perjuangan negara ini, di negeri ini aksi golongan kerap kali di masukkan ke publik dalam bentuk kriminal bahkan sehingga tanggapan masyarakat menjadi negatif terhadap setiap golongan, padahal tidak semua golongan mengadakan aksi kriminal bahkan adanya reboisasi hutan digalakkan golongan bukan sebuah tindakan individualisme.

Egois menjadi dasar yang menentukan baik dan buruknya sebuah tindakan, sifat ego dimilik setiap manusia dan itu sudah menjadi sifat yang internal, sifat yang tumbuh dari diri sendi lebih sulit untuk di ubah dari pada sifat yang tumbuh dari lingkungan dan sebuah kebiasaan karena sifat tersebut menjadikan setiap orang merasa memiliki kelebihan dan sebuah kekuasaan di atas orang lain, sifat tersebut amat dibutuhkan dalam menjalankan aktivitas kehidupan dan setiap pekerjaan agar dirinya merasa PD dan tampil percaya diri dengan apa yang ia lakukan, bukan malah ciut dan takut melakukan sebuah perubahan, akan tetapi sifat tersebut akan menghancurkan kehidupannya dan orang-orang yang ada di sekelilingnya, karena lebih terfokus terhadap apa yang ia inginkan sedangkan kepentingan bersama menjadi hal yang ke dua setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, contohnya : dalam sebuah forum diskusi semua suara sudah sepantasnya diterima dan menjadi bahan pertimbangan akan tetapi keputusan tetap kepada ketua sidang dan tidak menguntungkan sebelah tangan yang akan mengakibatkan kecemburuan sosial dan ke tidak adilkan dalam memutuskan diskusi tersebut, jika memang menguntungkan satu pihak apa bedanya memutuskan sendiri dari pada harus mengadakan diskusi yang akhirnya menjadi sia-sia.

Pendidikan menjadi jalan yang wajib ditempuh setiap pemuda dalam menggapai apa yang ia impikan dan mengontrol prilakunya, hal itu juga tidak luput dari pengawasan orang tua yang sekiranya menjaga anaknya yang semakin dewasa tidak terjerumus dalam jalan yang akan merugikan kehidupannya di masa depan, pengawasan yang diberikan memberikan hasil bila adanya lingkungan dan penanam daya pikir yang positif dari masa kecilnya, umur seseorang di katakan masih anak-anak 6-12 tahun sedangkan masa remaja 13-21 tahun, pada saat anak memasuki umur 13-21 tahun maka kehidupannya akan berubah baik itu external dan internalnya karena ia telah memasuki masa-masa pencarian jati diri dan di masa ini seorang jiwa seorang remaja akan rentan dengan apa yang ia lihat dan rasakan,  karena ia merekam apa yang ia dengar dan ia lihat hingga dari masa kecilnya hingga akhirnya ia melakukan seperti apa yang ia lihat dan ia dengan di masa kecilnya, bahkan di masa yang rentan akan pengaruh External orang tua harus memberikan kebebasan untuk memilih dan berpikir bebas dengan apa yang ia kehendaki, akan tetapi itu semua tidak lepas dari pengawasan dan arahan ke jalan yang baik.

Surabaya menjadi cermin betapa cepatnya perkembangan pemikiran dan intelektual para pemuda, dan semua itu mendapat tanggapan positif dari pemerintah setempat dengan mengadakan Bazar dan pameran lainnya yang meningkatkan daya keingintahuan mereka, akan tetapi itu hanya 25 % dari pemuda lainnya yang bersorak-sorakan di lapangan sepak bola, mengibarkan bendera kesatuannya, mencoret dan mengecat badannya hingga tidak ada yang berani menghalangi apa yang akan terjadi bila aksi ini terus berjalan, padahal jika dilihat aksi mereka tidak memberikan hasil yang baik bahkan itu terkadang hanya sebagai pelampiasan kesenangan sementaranya dan kerugian sepanjang hidupnya, pemerintah setempat hanya diam tanpa adanya tindakan pencegahan, apabila adanya tindakan penghalangan dari aparat setempat bukan memberhentikan aksi malah menimbulkan aksi baru yaitu bentrokan antara aparat setempat dan para pemuda, seakan penglihatan pemerintah yang bagus menjadi buta dan mulut menjadi bisu, ini sudah seharusnya menjadi perhatian kita bersama dalam membuang hal-hal yang negatif dan mengubahnya ke jalan yang lebih baik.

Entah sampai kapan demonstrasi dan pertikaian antar golongan berhenti dan berakhir damai, semua ini tergantung kita sebagai pemuda yang hidup dalam golongan kita, perbedaan boleh saja ada akan tetapi perbedaan muncul karena adanya keinginan yang lebih baik bukan saling salah menyalahkan, mari kita bangun jiwa yang membara ini menjadi lebih baik dan menjadi kebanggaan negeri Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

semua yang ada di blog ini hanya sebuah ungkapan dari apa yang terjadi di dunia sekarang ini