Buku :
Rekonstruksi Pesantren Masa Depan Dari Tradisional, Modern Hingga
Post Modern.
Penulis :
Rohandi Abdul fatah, Tata Tufik, Abdul Mukti Bisri
Tebal :
247 halaman
Cetakan :
I, 2005
Peresensi :
Azmal Fakhri Hsb
Pesantren adalah lembagai Ilmu yang tertua di
dunia, muncul dari sebuah perkumpulan murid yang berguru kepada seorang kiyai
dan muridnya semakin banyak dan berfikir membangun sebuah pemukiman dan tempat
belajar di kalangan rumah kiyainya sehingga terbangunlah sebuah pondok
pesantren, dilihat dari metode mengajarnya hingga tata cara kehidupannya yang
amat klasik, sehingga pesantren memiliki peran penting dalam sejarah
perkembangan pendidikan di Indonesia, akan tetapi kenyataan sosialnya pesantren
tidak mendapat perhatian dan intervensi yang signifikan dari pemerintah bahkan
terkadang di anggap sebagai lembaga yang eksklusif dan tidak berkembang dengan
seringannya zaman, perkembangan teknologi dan metode belajar yang modern
menyimpangkan pesantren dari jadi dirinya yang asli.
Reaktualisasi metode pembelajaran di pondok
pesantren yang di mulai pada tahun 1934, para pemikir Islam KH. Imam Zarkasyi,
KH. A Wahid Hasyim, KH. Ahmad Dahlan dan lembaga Muhammadiyah memulai sebuah
pembaharuan dengan metode pembelajaran dengan menggunakan madrasah sebagai
tempat pembelajaran yang nyaman dan membangun nizham-nizam begitu juga ilmu
yang ada, mereka mencampurkan pembelajaran agama dan Ilmu umum mejadi satu
pembelajaran sehingga santri yang di kenal dengan watak ortodoks akan
terbelakang meningkatkan potensi dan kapasitasnya sehingga tidak di pungkiri
lagi pondok pesantren di masa sekarang memiliki otoritas di mata masyarakat.
Perkembangan yang ada dari kegiatan pesantren dari kehidupan asrama, organisasi, cara belajar, sanksi dan hubungan guru dan murid, menjadikan jiwa santri menjadi percaya akan jati dirinya dan rasa tenggang rasa yang sangat tinggi sehingga ini menjadi bibit kehidupan masa depan yang lebih cemerlang dari siswa/wi keluaran sekolah biasa, kesejahteraan pondok pesantren sudah seharusnya diperhatikan pemerintah baik itu sedara fisik dan kualitasnya.
Dalam tahapan perkembangan pesantren Post
Modern pesantren tidak akan pernah menghilangkan hal yang menjadi hard-warenya
seperti : masjid, pondok, ruang belajar, kitab-kitabnya, begitu juga
sofa-warenya, seperti : tujuan pendidikan, kurikulum, metode pembelajaran,
sistem evaluasi, dan perangkat lainnya yang menunjang proses belajar mengajar,
Buku ini menjadi mengulas sejarah terbentuknya
pesantren hingga bangkitnya jiwa dan otoritas pesantren hingga pos modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semua yang ada di blog ini hanya sebuah ungkapan dari apa yang terjadi di dunia sekarang ini